Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki tantangan unik dalam penyelenggaraan ibadah haji. Dengan lebih dari 5,4 juta calon jemaah yang terdaftar dan kuota tahunan hanya 221.000 jamaah, masa tunggu haji di Indonesia mencapai rentang yang sangat bervariasi, mulai dari 16 hingga 47 tahun tergantung wilayah.
Gambaran Nasional Antrian Haji Indonesia
Total kuota haji Indonesia untuk tahun 2025 sebesar 221.000 jamaah, terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Kuota ini dialokasikan berdasarkan jumlah penduduk Muslim, tingkat antrian, dan berbagai faktor teknis lainnya.
Berdasarkan data terkini dari Kementerian Agama, masa tunggu haji di Indonesia berkisar antara 16-47 tahun dengan rata-rata nasional 25-30 tahun. Angka ini menunjukkan ketimpangan yang signifikan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Provinsi dengan Masa Tunggu Terlama

Top 10 Provinsi dengan Masa Tunggu Haji Terlama di Indonesia
Top 10 Provinsi dengan Masa Tunggu Terlama:
Provinsi | Masa Tunggu (Tahun) | Kuota 2025 | Jumlah Pendaftar | Rasio Pendaftar:Kuota |
---|---|---|---|---|
Kalimantan Selatan | 38 | 3.589 | 133.141 | 37,1:1 |
Nusa Tenggara Barat | 36 | 4.226 | 150.851 | 35,7:1 |
Jawa Timur | 34 | 33.031 | 1.115.230 | 33,8:1 |
Aceh | 34 | 4.116 | 135.915 | 33,0:1 |
DI Yogyakarta | 33 | 2.951 | 96.226 | 32,6:1 |
Jambi | 32 | 2.736 | 85.167 | 31,1:1 |
Jawa Tengah | 32 | 28.510 | 888.034 | 31,1:1 |
DKI Jakarta | 28 | 7.412 | 202.946 | 27,4:1 |
Bali | 28 | 656 | 17.978 | 27,4:1 |
Bangka Belitung | 28 | 1.001 | 27.187 | 27,2:1 |
Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan masa tunggu terlama yaitu 38 tahun, disusul Nusa Tenggara Barat dengan 36 tahun. Tingginya rasio pendaftar terhadap kuota menjadi faktor utama lamanya masa tunggu di provinsi-provinsi ini.
Provinsi dengan Masa Tunggu Tercepat
Top 5 Provinsi dengan Masa Tunggu Tercepat:
Provinsi | Masa Tunggu (Tahun) | Kuota 2025 | Jumlah Pendaftar |
---|---|---|---|
Sulawesi Utara | 16 | 668 | 10.605 |
Gorontalo | 17 | 918 | 15.303 |
Sumatera Utara | 20 | 7.815 | 155.752 |
Jawa Barat | 21 | 36.295 | 763.163 |
Sumatera Selatan | 23 | 6.594 | 150.039 |
Sulawesi Utara memiliki masa tunggu tercepat di Indonesia dengan hanya 16 tahun, diikuti Gorontalo dengan 17 tahun. Rendahnya jumlah pendaftar relatif terhadap kuota yang tersedia menjadi faktor utama cepatnya masa tunggu di wilayah-wilayah ini.
Kabupaten dengan Masa Tunggu Ekstrem

Top 10 Kabupaten/Kota dengan Masa Tunggu Haji Terlama di Indonesia
10 Kabupaten/Kota dengan Masa Tunggu Terlama:
Kabupaten/Kota | Provinsi | Masa Tunggu (Tahun) | Kuota | Jumlah Pendaftar |
---|---|---|---|---|
Bantaeng | Sulawesi Selatan | 47-49 | 174 | 8.175 |
Sidrap | Sulawesi Selatan | 46 | 239 | 10.773 |
Pinrang | Sulawesi Selatan | 44 | 340 | 14.686 |
Bontang | Kalimantan Timur | 43 | 133 | 5.713 |
Pare-Pare | Sulawesi Selatan | 43 | 115 | 4.914 |
Makassar | Sulawesi Selatan | 41 | 1.078 | 43.204 |
Wajo | Sulawesi Selatan | 41 | 384 | 15.456 |
Jeneponto | Sulawesi Selatan | 40 | 325 | 12.881 |
Mamuju Tengah | Sulawesi Barat | 39 | 153 | 5.913 |
Nunukan | Kalimantan Utara | 39 | 110 | 4.257 |
Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan mencatat rekor masa tunggu terlama di dunia dengan 47-49 tahun. Kondisi ini membuat seseorang yang mendaftar pada usia 30 tahun baru bisa berangkat pada usia 77-79 tahun
10 Kabupaten/Kota dengan Masa Tunggu Tercepat:
Kabupaten/Kota | Provinsi | Masa Tunggu (Tahun) |
---|---|---|
Maluku Barat Daya | Maluku | 11 |
Seram Bagian Timur | Maluku | 12 |
Maluku Tenggara | Maluku | 13 |
Ambon | Maluku | 14 |
Minahasa | Sulawesi Utara | 15 |
Manado | Sulawesi Utara | 16 |
Sumedang | Jawa Barat | 17 |
Cianjur | Jawa Barat | 17 |
Sukabumi | Jawa Barat | 17 |
Gorontalo | Gorontalo | 17 |
Kabupaten Maluku Barat Daya memiliki masa tunggu tercepat dengan hanya 11 tahun. Wilayah-wilayah di Maluku dan Indonesia Timur umumnya memiliki masa tunggu yang relatif singkat dibandingkan Jawa dan Sulawesi.
Analisis Regional
Pulau Jawa
Sebagai wilayah terpadat, Jawa memiliki variasi masa tunggu yang cukup besar:
- Jawa Barat: 21 tahun (kuota terbesar: 36.295 jamaah)
- Kabupaten tercepat: Sumedang, Cianjur, Sukabumi (17 tahun)
- Kabupaten terlama: Bekasi (29 tahun), Depok (28 tahun)
- Jawa Tengah: 32 tahun (kuota: 28.510 jamaah)
- Jawa Timur: 34 tahun (kuota: 33.031 jamaah)
- DKI Jakarta: 28 tahun (kuota: 7.412 jamaah)
Sulawesi
Sulawesi menunjukkan kontras yang ekstrem:
- Sulawesi Selatan: Memiliki 7 dari 10 kabupaten dengan masa tunggu terlama nasional
- Masa tunggu rata-rata: 41-49 tahun
- Kuota provinsi: 7.272 jamaah
- Sulawesi Utara: Masa tunggu tercepat nasional (16 tahun)
Sumatera
Pulau Sumatera memiliki masa tunggu yang relatif moderat:
- Sumatera Utara: 20 tahun (kuota terbesar kedua: 7.815 jamaah)
- Aceh: 34 tahun
- Sumatera Selatan: 23 tahun
Indonesia Timur
Wilayah ini umumnya memiliki masa tunggu terpendek:
- Maluku: 11-14 tahun
- Papua: 25 tahun
- Sulawesi Utara: 16 tahun
Faktor-Faktor Penyebab Disparitas
1. Rasio Pendaftar vs Kuota
Provinsi dengan rasio pendaftar tertinggi memiliki masa tunggu terlama:
- Kalimantan Selatan: 37,1:1
- Nusa Tenggara Barat: 35,7:1
- Jawa Timur: 33,8:1
2. Tingkat Religiositas dan Kemampuan Ekonomi
Wilayah dengan tingkat religiositas tinggi dan kemampuan ekonomi yang baik cenderung memiliki pendaftar lebih banyak, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa.
3. Sistem Kuota Regional
Pembagian kuota berdasarkan provinsi/kabupaten menciptakan disparitas yang signifikan antar wilayah.
Upaya Pemerintah dan Solusi
Sistem SISKOHAT
Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) telah diimplementasikan untuk:
- Digitalisasi pendaftaran dan monitoring real-time
- Transparansi antrian dan kuota
- Integrasi data nasional
Kebijakan Prioritas
- Prioritas Lansia: Jamaah berusia 65+ tahun mendapat prioritas di 15 provinsi
- Haji Khusus: Alternatif dengan masa tunggu 5-7 tahun melalui 63 penyelenggara resmi
- Transfer Wilayah: Calon jamaah dapat pindah ke daerah dengan antrian lebih pendek (minimal KTP 3 tahun)
Solusi Jangka Panjang
Beberapa solusi yang diusulkan meliputi:
- Negosiasi Kuota Tambahan: Memanfaatkan kuota negara lain yang tidak terpakai, seperti Kazakhstan
- Kuota Nasional: Mengubah sistem antrian dari regional ke nasional
- Peningkatan Rasio: Dari 1:1.000 menjadi 2:1.000 penduduk Muslim
Data Terkini dan Proyeksi
Berdasarkan data 2025, total pendaftar haji Indonesia telah mencapai 5,4 juta orang. Dengan kuota tahunan 221.000 jamaah, dibutuhkan sekitar 24 tahun untuk menghabiskan antrian eksisting, tanpa memperhitungkan pendaftar baru
Jadwal Pemberangkatan 2025
- Gelombang I: 2-16 Mei 2025
- Gelombang II: 17-31 Mei 2025
- Biaya: Rp 89.410.258 per jamaah (BPIH), dengan Bipih Rp 55.431.750
Kesimpulan
Disparitas masa tunggu haji di Indonesia mencerminkan kompleksitas demografi, ekonomi, dan sistem administrasi yang ada. Sementara Sulawesi Selatan menghadapi tantangan masa tunggu hampir setengah abad, wilayah Indonesia Timur menawarkan peluang yang lebih cepat. Diperlukan reformasi komprehensif dalam sistem kuota, digitalisasi yang lebih baik, dan diplomasi internasional untuk mengatasi tantangan ini secara sustainable.
Data ini dikompilasi berdasarkan informasi terkini dari Kementerian Agama RI, SISKOHAT, dan berbagai sumber resmi pemerintah per Agustus 2025.